" Kerajaan ddrevill "

Pada suatu hari, di sebuah negara bernama dderevill. Dimana untuk memimpin negara itu butuh seorang pemimpin yang bijak, berhati besar dan mulia. Sang raja yang sudah sangat tua bernama Odyatum, berpesan kepada para menteri untuk segera mengadakan pemilihan raja yang baru. Para menteri menyarankan, seharusnya kerajaan dipimpin oleh putra/putri sang raja, tapi beliau tidak setuju karena sang raja pun sudah tidak percaya dengan darah dagingnya sendiri.

Pada saat itu, negara sudah sangat kacau. Vroethea penyihir hitam telah diam-diam berkuasa, dan mempengaruhi rakyat Ydderevill dengan sihirnya, angin kegelapan. Dari semua menteri hanya satu yang masih bisa dipercaya, sang raja pun memerintahkan untuk membuat sebuah tes. Semua penduduk usia 23 s.d 35 tahun, pria/wanita dapat mengikuti dan menjadi pemimpin menggantikan sang raja. Begitu diumumkan, banyak peserta yang antusias mengikuti tes itu. Memang tidak mudah, dan jika mereka tidak lolos, nyawa taruhannya. Jika salah satu diantara mereka terpilih dan berhasil, diramalkan oleh raja akan membawa kebaikan di tanah Ydderevill, dan raja/ratu yang baru itu dapat mengalahkan Vroethea selamanya.

Zhayanna, salah satu warga yang ikut mendaftar juga antusias. Dia berharap dan bermimpi, suatu hari dia dapat membuat tanah airnya benar-benar merdeka dan bersih dari semua unsur sihir hitam dan korupsi yang dipengaruhi oleh Vroethea. Tapi dia tidak tahu caranya, dan kali ini adalah kesempatan terbaiknya. Ibunya sempat melarang, karena jika dia tidak lolos, maka ibunya tidak pernah bisa melihat putrinya lagi. Ayah dan saudari Zhayanna pun melarang, tapi dia tetap ikut dan bertekad bulat.

Ada 300 peserta, sang menteri kepercayaan yang menjadi juri dan mengawasi langsung seleksi itu. Trova dan Fella, putra putri sang raja juga ikut. Tes kejujuran, tes ini sangat mudah sekali bahkan anak-anak juga dapat melakukannya. Para peserta sempat riuh karena tes ini. "Becanda ini..", "yang benar saja", "hei pasti dia sudah gila", "apa-apaan ini?", "hey..kita tertipu", begitulah kata-kata peserta. Sang menteri kepercayaan berkata, "Jika kalian tidak setuju dengan tes ini, maka kalian boleh pulang dan tidak perlu berkorban.". Dari 300 peserta, hanya tersisa 100 orang saja. Mereka yang mundur di tes awal ini tak perlu mengorbankan nyawa. Mereka bisa pulang ke keluarga masing-masing.

Zhayanna, Trova, Fella dan 97 peserta lainnya masih nampak. "Baiklah, hitungan ke sepuluh telah berakhir, kalian yang tersisa tidak bisa pulang dengan mudah. Tes kejujuran saya mulai." Tes ini sangat mudah, 50 pasang peserta berdiri saling berhadapan. Ketika bell berbunyi, mereka harus menginjak kaki lawannya. Hanya satu kali, bagi yang terinjak maka akan gugur. Dia dapat pulang dengan mudah. Bagi yang tidak jujur, ada hukumannya.
Menteri : "Baiklah, kalian semua bersiap..injak kaki lawanmu. bagi yang sudah terinjak, tidak boleh melepaskannya. Semua siap dan setuju?"
Peserta : "Baik, kami siap!!" bell pun berbunyi "teengggg..!!!"
Zhayanna yang berpasangan dengan Fella dan dengan sigap menginjak kaki Fella. Kaki sudah terinjak tapi Fella menariknya. Zhayanna kaget dan dia lengah, dengan sigap Fella membalas menginjak kakinya.
Zhayanna : "hei kamu curang..aku menginjak duluan!"
Fella : "Hei hei hei gadis udik! kamu sedang berhadapan dengan putri raja. Apa yang putri Fella lakukan adalah benar. Dan ini buktinya!"
Zhayanna : "aku tadi sudah menginjak kakimu duluan dan kau melepasnya. bukankah kau tau aturan mainnya?"
Fella : "Mana buktinya?? aku tidak melihatnya??hahaha!!"

Kejadian tes pertama bukan hanya Zhayanna saja yang mengalami, tapi semua ricuh dan saling menyalahkan. Sang menteri pun meminta diam, "CUKUP..DIAM kalian semua... Tidak ada yang mau disalahkan dan semua merasa benar.. Kalian semua cukup menyeberangi sungai Kyreaz. Yang jujur yang selamat." Beberapa peserta ragu, bahkan yang benar pun ragu untuk menyeberangi, karena mereka tidak yakin dengan dirinya sendiri dan mereka masih memikirkan untuk melanjutnya hidup.

Sebelum melewati sungai Kyreaz, mereka harus melewati dataran tanah lapang Urdzon. Mereka yang tidak berpendirian akan menjadi pohon yang memiliki wajah sedih meminta pertolongan. Dari 100 peserta, 40 orang yang ragu dan cinta duniawi satu persatu mengeras menjadi kayu lalu dengan hitungan menit mereka menjadi pohon. Zhayanna, Trova dan Fella lolos.. Mereka dan 57 peserta ulainnya diwajibkan melewati sungai. Air sungai Kyreaz dapat merasakan watak dan niat asli mahluk apapun yang melewatinya. Mereka 60 peserta dengan yakin mulai memasukan kakinya ke air. Mereka harus menyeberangi sungai selebar 100 meter, sedalam pinggang orang dewasa, arusnya tenang tapi mematikan bagi yang buruk.

Trova dan 24 peserta lainnya merasakan panas di kakinya. Makin lama makin panas dan mati rasa, Trova mencoba melihatnya dan ternyata kakinya telah melepuh menyisakan tulang. Trova yang ambruk dan terjerembab ke air langsung terbakar, dia berteriak meminta tolong tapi siapa yang akan menolong? Zhayanna mundur dan berusaha mengangkat Trova, ketika sudah terangkat tiba-tiba badan Trova yang tersisa langsung lebur menjadi lendir tak bersisa hanyut bersama aliran sungai. Mereka jadi seperti itu karena hidupnya sering membuat orang susah dan menyesatkan orang lain demi keberhasilan dirinya sendiri.

Sisa 50 meter lagi dan tersisa 35 peserta termasuk Zhayanna dan Fella. Tiba-tiba air beriak, secara mengejutkan muncul beberapa binatang besar mirip kerbau, mata merah menyala, gigi setajam ribuan katana mulai menyambar dan mengunyah para peserta. Peserta tunggang langgang menyelamatkan diri, ada yang kembali dan ada yang terus. Yang termakan adalah orang-orang yang sering menggunakan mulutnya untuk mencelakai orang-orang yang tidak bersalah. Yang mundur, meskipun dia jujur, dia tetap akan menjadi pohon karena keraguannya. Fella berlari kencang dengan melemparkan saingan-saingannya. Tapi Kyreaz tahu kebenaran. Lalu didepannya muncul mahluk itu dan langsung menerkamnya.Sungai yang jernih menjadi penuh darah dan sisa-sisa potongan daging atau tulang manusia.

Zhayanna dan 14 orang lainnya lolos. Mereka dikumpulkan diatas altar yang sangat luas. Disamping altar terdapat tanah lapang dan disitulah para keluarga peserta yang lolos menyaksikan keberhasilan anak-anaknya. Sang menteri mengumumkan dan mengucapkan selamat kepada mereka yang lolos. Tapi mereka masih bingung dan bertanya-tanya, lalu siapa yang akan memimpin negara ini?? Beliau hanya tersenyum, sesaat kemudian terasa angin berhembus kencang. Langit yang cerah berawan berubah menjadi hitam pekat disertai gemuruh guntur. Semua peserta bingung dan ketakukan tak terkecuali Zhayanna. Munculah makhluk mitologi Ydderevill dari bawah tanah, sesosok singa berukuran 10kali lipat dari singa pada umumnya. Berkulit hitam arang, berbulu emas, bergigi perak dan memiliki sorot mata biru menyala yang tajam. Aura tekanan rohnya sangat kuat, hingga membuat orang-orang terpaksa berlutut. Hanya orang yang memiliki sihir kuatlah yang sanggup berdiri tanpa menatap.

Singa itu berkata, "siapa diantara kalian (para peserta) yang akan mengorbankan raganya untukku??". Mereka bingung, dan saling bertanya. Jika aku berkorban, maka aku tidak akan menjadi raja/ratu. Setelah menunggu, sang singa berkata, "Jika tidak ada yang mau..maka keluarga kalian akan kumakan hidup-hidup..lalu sang raja dan akan kumusnahka tanah ini..HAHAHA!". Ibu dari seorang peserta berkata, "jangan nak, biarkan ibu mati..yang penting kamu menjadi raja..". Si anak yang tidak rela itu, menyanggupkan untuk berdiri dan berlari. Merebut sebilah pedang dari seorang prajurit. Dia berlari dan melompat sekuat tenaga berusaha menusuk kepala sang singa. Tak terduga semua mengikutinya, berbondong-bondong menyerang sang singa secara bersamaan. Dengan satu auman kuat, mereka terpental. Zhayanna yang tidak ikut menyerang berusaha berdiri, menghampiri sang singa tanpa perlawanan. Semua takjub ketika dia mampu dan berani menatap mata sang singa.

Sang Singa : "Berani sekali kau nak, menatapku dan mendekat tanpa senjata?!"
Zhayanna : "Makan aku, dan bunuh aku saja."
Sang Singa : "Grrwwhmmm..apa alasanmu melakukan itu?"
Zhayanna : "Lebih baik berkorban satu nyawa untuk keselamatan bersama, daripada mengutamakan ego yang tidak akan ada penyelesaian."
Sang Singa : "Mudah sekali mulutmu berbicara!!" Sang Singa meraih tubuhnya dan digenggam dengan kuat.
Zhayanna : "Jika aku berkorban, setidaknya raja dan keluargaku dan yang lainnya masih hidup. Seleksi masih dapat dilakukan. Aku tidak mau mengorbankan keluargaku, karena aku sangat sayang mereka. Dan aku tidak akan mengorbankan Sang Raja, jika beliau tiada, negara ini sama sekali tanpa pemimpin dan akan menjadi lebih kacau."
Sang Singa : "Baiklah jika itu alasanmu.."

Sang Singa membuka mulutnya lebar-lebar dan siap menelan utuh hidup-hidup. Semua keluarga Zhayanna histeris, menangis dan memohon belas kasihan. Lalu sang Singa menurunkan dia dan tidak jadi memakannya.
Sang Singa : "Aku menurunkanmu bukan berarti aku tidak jadi memakanmu atau kasihan kepada keluargamu. Tapi karena pilihanmu dan rela berkorban demi kebaikan bersama."
Lalu sang Raja turun dari singgasananya, dan menghampiri mereka, "Nak, kamu telah berhasil dan lolos tes untuk menggantikanku.". Lalu sang Raja mengajak Zhayanna, ke bukit dekat istana. Sebuah piala perak bertabur permata diberikan ke Zhayanna.
Sang Raja : "Kau lihat mata air disana? pergilah kesana dan ambil airnya."

Dia menurut saja. Menurut legenda, mata air itu hanya keluar pada saat pemilihan raja/ratu berlangsung, tetapi air itu akan keluar hitam jika dia adalah raja/ratu pengganti yang salah. Ajaibnya air yang keluar itu putih bersih seperti susu. Air yang telah diambil itu diminumnya sesuai perintah Raja. Para peserta yang tersisa menyaksikan termasuk keluarganya. "Selamat nak, kamu telah berhasil..sekarang saatnya aku pensiun dan menikmati masa tua ku. Kini kau saudari Zhayanna Ytzabelle kuangkat kau menjadi ratu Ydderevil yang baru. Selama alam semesta mengijinkan, kamu akan menjadi ratu untuk para rakyatmu selama mungkin. Tetaplah menjadi dirimu sendiri."

Raja Odyatum menitah Zhayanna sembari memberikan tongkat sakti keramat milik kerajaan. Barang siapa raja/ratu yang memiliki tongkat itu, kesaktiannya tak terkalahkan ditanah Ydderevil. Dengan semua kebaikan dan kebijakannya, pantang menyerah dan tak egois. Zhayanna berhasil mengalahkan Vroethea dan mengurungnya di hutan Wirdtreis, hutan para penyihir putih berada. Akhirnya negara Ydderevill damai, tenang dan sejahtera. Semua rakyatnya bahagia dipimpin olehnya. Tingkat kejahatan apapun bentuknya menurun drastis. Ydderevil yang dulu hijau, tenang, sejuk dan subur, kini telah kembali.

Sekian.


Heyo gaes ini admin kolaborasi dengan @indrawan Nagasus keren ya jangan lupa follow ig nya @nagasus_artwork
Happy reading muachhh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Youtuber Indonesia

Bunga Soba dan Daun Maple dalam Kdrama Goblin